Rekomendasi Tempat Wisata Saat Transit Umrah di Dubai, dari Kota Tua hingga Museum Supercanggih

Paket perjalanan umrah sering kali menawarkan itinerary ke Tanah Suci disertai dengan wisata ke negara-negara sekitar Arab Saudi, salah satunya Uni Emirat Arab (UEA). Salah satu tujuan populer di UEA adalah Dubai—kota kosmopolitan yang tidak hanya menjadi pusat kemegahan dan inovasi, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Di kota ini, keberagaman budaya dan agama dihormati, sementara wisatawan diharapkan tetap menghormati adat istiadat serta hukum setempat yang berakar pada ajaran Islam. Sebagai kota terbesar kedua di UEA, Dubai kerap menjadi destinasi favorit bagi jemaah umrah untuk melengkapi perjalanan mereka. Apa yang membuat Dubai begitu populer? Awalnya, Dubai adalah kota bagi para nelayan. Namun, seiring waktu, Dubai bertransformasi menjadi kota internasional yang menghubungkan Eropa dan Asia. Kini, Dubai menawarkan berbagai daya tarik, mulai dari gedung-gedung pencakar langit yang ikonis hingga kekayaan budaya Islam dan sejarahnya.

Meskipun dikenal lebih liberal dibandingkan kawasan lain di UEA, Dubai tetap menekankan pentingnya menjaga kesopanan, terutama dalam berpakaian di ruang publik, sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hal ini menjadikan Dubai sebagai perpaduan antara modernitas dan penghormatan terhadap tradisi. Sebagai kota multikultural, Dubai memiliki penduduk yang beragam. Dari total 3,5 juta penduduknya, hanya 8 persen merupakan warga lokal, sementara mayoritas adalah ekspatriat dari lebih 200 kewarganegaraan yang berbeda. Keberagaman ini menjadikan Dubai kota yang dinamis dan terbuka bagi berbagai budaya. Selain itu, Dubai diminati oleh wisatawan karena pemerintah UEA menyediakan fasilitas visa transit yang berlaku mulai 48 hingga 96 jam. Jenis visa ini sering dimanfaatkan oleh jemaah umrah untuk singgah sebelum atau setelah menunaikan ibadah di Mekkah atau Madinah.

Transit di Dubai selama perjalanan umrah bisa menjadi momen yang menyenangkan, terutama jika kamu mengetahui tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi. Yuk, simak rekomendasi destinasi wisata yang dapat dijelajahi selama transit umrah di Dubai.

Al Fahidi Historical Neighborhood

Bayangkan kamu sedang berjalan di gang-gang kecil kota tua Dubai dengan bangunan batu yang masih berdiri kokoh dari abad ke-19. Di Al Fahidi Historical Neighborhood, kamu bisa merasakan suasana Dubai tempo dulu, jauh sebelum menjadi kota modern seperti sekarang, bahkan di masa-masa sebelum tujuh emirat bergabung menjadi UEA.

Kawasan tersebut terletak di tepi Dubai Creek, yakni sungai yang sejak dulu menjadi pusat aktivitas warga.

Al Fahidi sebenarnya merujuk pada pelabuhan tua yang masih terawat hingga kini di Dubai. Di sekitarnya kemudian dibangun perkampungan bagi warga asli Dubai di masa lampau. Hingga kini, pemerintah Dubai merawat bangunan yang tersisa, baik menara maupun rumah-rumah penduduk, dengan baik. Di sini, kamu bisa mengulang bagaimana kehidupan Dubai di masa lalu, mulai dari mencicipi makanan tradisional, mengobrol santai dengan warga lokal sambil berjalan-jalan di lorong, dan menjelajahi sejarah Dubai melalui berbagai museum.

Beberapa atraksi yang wajib dikunjungi di kawasan tersebut adalah Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum Centre for Cultural Understanding (SMCCU) dan Coins Museum. Di SMCCU, kamu bisa belajar soal perkembangan budaya Dubai dari desa kecil menjadi kota multikultural, bahkan jadi melting pot—tempat bertemunya berbagai macam budaya. Sementara di Coins Museum, siap-siap terpukau dengan 470 koleksi koin-koin langka yang biasa dipakai oleh sistem keuangan di era pendudukan Inggris, India, dan negara-negara lain sebelum UEA merdeka.

Museum of The Future

Nah, kalau kamu penggemar teknologi dan penasaran seperti apa masa depan nanti, Museum of The Future harus ada di daftar kunjunganmu.

Bangunan ikonis berbentuk oval dengan kaligrafi Arab yang menghiasi setiap sudutnya ini sudah mencuri perhatian dunia sejak dibuka pada 2022. Dari luar saja, kamu bisa merasakan aura futuristik yang kuat. Di sini, kamu bisa melihat prediksi teknologi dunia hingga 50 tahun mendatang.

Sebagai informasi, Museum of The Future dinobatkan sebagai salah satu dari 14 museum terindah di dunia versi National Geographic. Seperti tampak luarnya yang begitu megah, bagian dalam Museum of The Future juga tak kalah canggih. Terdiri dari tujuh lantai, museum ini dibagi ke dalam lima bagian berbeda. Museum of The Future tak hanya jadi gambaran soal masa depan, tetapi juga menjadi pintu bagi dunia luar untuk melihat negara Arab yang sebenarnya yang penuh dengan keberanian, optimisme, dan inovasi. Seperti tulisan kaligrafi yang terpahat mengelilingi museum ini, yakni kutipan dari Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum sang pendiri Dubai, “Masa depan adalah milik mereka yang mampu mengimajinasikan, merancangnya, dan mengeksekusinya. Masa depan bukan sesuatu yang ditunggu, tetapi untuk diciptakan”.

Perjalanan dimulai dari OSS Hope. Di sini, pengunjung bisa merasakan langsung kehidupan di stasiun luar angkasa atau 600 kilometer di atas bumi. Di The Heal Institute, pengunjung bisa melihat lewat teknologi augmented reality (AR) kota Dubai dan dunia pada 2071. Lanjutkan perjalanan dengan menjelajahi masa depan melalui pengalaman interaktif. Mulailah dengan Al Waha, ruang sensorik di mana Anda dapat merasakan relaksasi lewat perawatan spa futuristik. Kemudian, lanjutkan perjalanan ke Tomorrow Today untuk belajar teknologi yang eksis saat ini sembari menyaksikan sekilas tentang perkembangannya yang membentuk masa depan. Jangan lewatkan juga area bermain khusus anak, Future Heroes, yang menawarkan wahana interaktif.

Quranic Park

Setelah puas menjelajahi masa lalu dan masa depan, bagaimana kalau kita kembali pada akar Islam yang kuat di Dubai? Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh penduduk asli Dubai.

Hal itu juga dengan mudah terlihat dari berbagai masjid indah yang ada di kota ini, termasuk salah satu taman yang sengaja dibuat untuk memvisualisasikan ajaran dan kisah-kisah yang ada dalam ayat suci Al Quran. Taman itu bernama Quranic Park. Quranic Park dibangun dengan tujuan menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang berpegang pada perdamaian, kasih sayang, dan toleransi. Di taman seluas 64 hektare ini, kamu akan menemukan berbagai macam tanaman yang disebutkan dalam Al Quran.

Di taman tersebut, pengunjung juga bisa menikmati Cave of Miracles yang menggambar peristiwa penting seperti tertulis dalam kitab suci lewat teknologi interaktif. Jangan lewatkan juga Glass House yang menjadi rumah bagi tanaman-tanaman langka, termasuk 12 jenis anggrek.

Jumeirah Mosque

Tak lengkap rasanya jika transit di Dubai tanpa mengunjungi Jumeirah Mosque. Masjid ini terkenal karena arsitekturnya yang memukau dan terbuka untuk semua orang tanpa memandang agama ataupun kepercayaan tertentu. Masjid yang terletak di pinggir pantai ini adalah lanskap ikonis dari kota Dubai. Dibangun pada 1976, masjid tersebut dibangun dengan gaya arsitektur gabungan Suriah dan Mesir dengan elemen-elemen warna terang dan pastel, kaligrafi, dan lampu-lampu gantung berwarna emas.

Dua menara kembar masjid yang mampu menampung 1.200 jemaah itu membingkai sebuah kubah besar di tengahnya. Masjid ini terlihat sangat indah, terutama saat senja, dengan sinar matahari yang memantul di dinding masjid yang berwarna terang. Di sini, kamu bisa menggunakan tur yang dijalankan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum Centre for Cultural Understanding (SMCCU) untuk mendapatkan tour guide yang akan menjelaskan lebih dalam soal Islam dan kebudayaan lokal di Jumeirah Mosque. Nah, sudahkah terbayang dengan rencana perjalanan saat transit umrah di Dubai? Pastikan sebelum bertolak ke Dubai, cek-cek juga informasi soal pengurusan visa hingga kondisi cuaca supaya perjalananmu bisa lebih aman dan nyaman.

Subur Article baca: https://travel.kompas.com/read/2024/09/24/081220127/rekomendasi-tempat-wisata-saat-transit-umrah-di-dubai-dari-kota-tua-hingga.

 

WhatsApp
Facebook
Telegram
Email

Leave a Reply